desain ku

desain ku
vektor

Jumat, 30 September 2016

TATA CARA MEMBUAT FILM PENDEK
----------------------------------------------
Membuat film kita lebih OK!.
Berikut ini adalah beberapa hal penting yang harus kita perhatikan dalam membuat film pendek. Dengan mengikuti langkah-langkah yang akan diuraikan ini, maka kita dapat mengurangi beberapa hal yang tidak seharusnya kita lakukan. Meskipun begitu, ini merupakan saran-saran saja, dan dapat dikembangkan berdasarkan keahlian dan pengalaman. Take a look..
1. Apakah film Anda layak ditonton
Sebelum semuanya dimulai, maka selayaknya kita bertanya: apakah semua orang pasti menonton film yang akan kita buat ?. Jawabnya, No!. Artinya tidak semua orang ‘pasti’ akan menonton film kita. Sebelum menulis skenarionya, mari tanyakan kepada diri sendiri terlebih dahulu; mengapa orang harus menonton film yang akan kita buat.
2. Jangan mulai produksi tanpa adanya budget
Film, meskipun sederhana sangat membutuhkan biaya!. Besar biaya memang tidak terbatas, bisa besar bisa kecil. Dengan membuat prakiraan biaya (budget), maka kita akan lebih tahu apa yang harus kita lakukan dengan uang yang dimiliki. Produksi tanpa budget menyebabkan rencana-rencana tidak bisa diprediksi. Apalagi jika uang yang tersedia tidak mencukupi, bisa-bisa film yang sedang dikerjakan tidak selesai-selesai.
3. Minta persetujuan pihak-pihak yang terlibat
Sebelum shooting dilakukan, ada baiknya meminta persetujuan tertulis dari pihak-pihak yang terlibat didalam film, seperti aktor/aktris, music director, artwork, sponsor, atau siapa saja yang ingin berkontribusi. Bereskan dulu semua ini!. Karena kalau memintanya saat shooting dimulai, maka ‘kemangkiran-kemangkiran’ dari pihak-pihak tersebut akan terasa sulit dimintakan pertanggung jawabannya. Maka, do it Now!.
4. Buatlah film pendek yang memang pendek!
Penulis naskah dan/atau sutradara harus bisa memenuhi standar yang menyatakan bahwa sebuah film adalah film pendek. Bertele-tele dalam penyajiannya akan membuat penonton bosan. Jika itu film pendek..maka harus pendek. Meskipun sulit, tapi memang harus begitu. Standar film pendek adalah maksimal berdurasi 30 menit!.
5. Jika memakai aktor yang tidak professional, maka lakukan
castingTidak lepas kemungkinan film pendek dibintangi oleh aktor/aktris yang tidak professional (amatir). Ini sih wajar-wajar saja. Apalagi mereka (mungkin) tidak dibayar. Tapi untuk memilih karakter-karakter pemain yang sesuai, wajib melakukan pemilihan peran (casting). Jangan memilih orang sembarangan apalagi casting baru akan lakukan beberapa saat menjelang shooting. Berbahaya!.
6. Tata suara sebaik-baiknya
Tata suara yang buruk pada kebanyakan film pendek (meskipun memiliki konsep cerita menarik) menyebabkan tidak nyaman ditonton. Gunakan perangkat pendukung tata suara seperti boom mike untuk mendapatkan hasil yang baik. Kalau gak punya, iya beli lah atau minimal pinjam aja…
7. Yakin OK saat shooting, jangan mengandalkan post-production
Saat ini semua film kebanyakan dikerjakan dengan kamera digital. Maka tidak sulit untuk memeriksa apakah semua hasil shooting sudah memenuhi sarat atau belum dengan melakukan playback. Periksa semua! frame dialog, tata suara, pencahayaan atau apa saja. Apakah sudah sesuai dengan kualitas yang diinginkan ?. Sangat penting; periksa setelah shooting, bukan pada saat pasca produksi.
8. Hindari pemakaian zoom saat shooting
Kameraman yang baik adalah yang bisa mengurangi zooming. Kecuali bisa dilakukan dengan sebaik mungkin. Mendapatkan gambar lebih dekat ke objek sangat baik menggunakan dolly, camera glider, atau lakukan cut and shoot!.
9. Hindari pemakaian efek yang tidak perlu
Sebuah film pendek banyak mengandalkan efek-efek seperti; memulai film dengan alarm hitungan mundur (ringing alarm clock), transisi yang berlebihan seperti dissolves/wipe, dan credit titles yang panjang. Pikirkan dengan baik, apakah hal-hal ini perlu ditampilkan atau tidak. Pilihan yang sangat bijak jika semua itu tidak terlalu berlebihan.
10. Hindari shooting malam di luar ruang
Suasana gelap adalah musuh utama kamera (camcorder). Pengambilan gambar diluar ruang pada malam hari sangat membutuhkan cahaya. Apabila tidak menggunakan lighting yang cukup maka hasilnya akan jelek sekali. Meskipun dapat melakukan color correction pada saat editing, tapi sudah pasti dapat menyebabkan noise dan kualitas gambar menjadi drop. Paling baik adalah merubah skenario menjadi suasana siang hari. Tidak akan mengganggu cerita toh?.
14 langkah membuat film sendiri !!!
Akhir-akhir ini, banyak yang memprotes para produsen sinetron Indonesia yang dianggap telah kehilangan daya kreatif sehingga akhirnya menyadur film yang diproduksi orang luar. Tapi, sebenarnya, bagaimana sih cara membuat film itu? Posting ini bukan sebuah pembelaan, dan bukan pula sebuah hujatan baru. Hanya ingin menunjukkan… Begini lho, caranya membuat film. Pada dasarnya, membuat film itu dapat dibagi ke dalam 14 tahapan. Apa saja?
1. IDE
Idealnya, IDE ini harus unik dan original. Tapi, memutuskan untuk menyadur sebuah karya orang lain itu juga termasuk sebuah IDE lho… Untuk mencari IDE, banyak cara yang bisa dilakukan. Melakukan pengamatan terus-menerus, jalan-jalan ke tempat yang aneh dan belum pernah didatangi manusia, nangkring di pohon asem di pinggir jalan sambil mengamati kendaraan yang lalu lalang, atau bahkan duduk santai di sebuah food court di suatu plaza atau mall. Melamun sendirian di dalam kamar (atau di kuburan) juga bisa mendatangkan ide, kok…
2. Sasaran
Setelah mendapatkan IDE, tentukan sasaran dari film yang akan dibuat. Koleksi pribadi? Murid SMU? Komunitas S&M? Para Otaku? Para Blogger? Siapa yang akan menonton film itu nantinya? Itu juga harus ditentukan dengan jelas di awal. Jangan sampai terjadi, film tersebut ditujukan untuk anak SMU tapi karena tidak disosialisasikan dengan jelas, akhirnya dipenuhi adegan berantem penuh darah ala film 300 nya Zack Snyder.
3. Tujuan
IDE dan Sasaran sudah ditetapkan. Yang harus dipastikan selanjutnya adalah tujuan pembuatan film. Ingin menggugah nasionalisme seperti Naga Bonar? Ingin mengajarkan betapa pentingnya keluarga? Ingin menyampaikan pesan terakhir sebelum nge-bom atau pesan anti-perang dalam Platoon? Ingin mendapatkan kepuasan pribadi seperti pembuatan film Passion of the Christ? Atau mengajarkan tentang harga dari sebuah kesombongan dalam Titanic?Apa & Kenapa?
4. Pokok Materi
Berikutnya adalah menyusun pokok materi. Apa sih pesan yang ingin disampaikan? Ungkapan cinta? Sekedar pesan mengingatkan bahaya merokok?
5. Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan yang menggambarkan cerita secara garis besar. Semacam ide awal gitu loh. Dari sinopsis ini, nantinya bisa dikembangkan menjadi cerita yang lebih detil.
6. Treatment
Tahapan ini adalah penggambaran adegan-adegan yang nantinya akan muncul dalam cerita. Tidak mendetil. Contoh treatment itu seperti ini…
Ada seorang perokok yang sedang merokok dengan santainya. Kemudian tiba-tiba dia batuk-batuk dengan hebat dan agak lama. Sebelum beranjak pergi, orang itu membuang rokoknya
sembarangan. Tiba-tiba muncul api…
7. Naskah
Naskah adalah bentuk mendetil dari cerita. Dilengkapi dengan berbagai penjelasan yang mendukung cerita (seting environment, background music, ekspresi, semuanya…). Contoh naskah itu, seperti ini…
FS. Ali mengayuh becak. Ais duduk merenung, tidak mempedulikan Ali yang bolak-balik menatapnya.
Ali : Dak usah dipikir lah, Mbak…
Ais : (kaget) Heh? Apa, Bang?
Tapi sebuah naskah juga harus disertai yang namanya dialog. Jangan njelaskan kesana-kemari tapi percakapannya nol (kecuali film bisu, tapi karena kita tidak sedang bicarain film bisu, kita tidak usah membicarakannya disini). Banyak sekali tipe dialog, tapi yang pasti, dialog yang baik adalah dialog yang yang bisa menjelaskan/menggambarkan suasana hati, keadaan, dan situasi yang dialami para karakternya, yang sedang terjadi dalam suatu scene adegan.
Ada dialog yang sangat sederhana, sampai dialog yang sangat dalam hingga kita seakan-akan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh para pemain film yang bersangkutan, bahkan tak sedikit terdapat dialog yang konyol dan terkesan membodohi audiensnya. Banyak sekali macamnya. Tergantung kita ingin memakai yang seperti apa.
Contoh dialog bawah ini adalah potongan dialog dalam film Batman Begins, dimana kebanyakan dialog yang bertebaran sepanjang keseluruhan durasi film ini memiliki kekuatan di atas rata-rata & menurut saya ini adalah salah satu film dengan bahasa berat namun mudah dicerna, memiliki banyak makna dalam setiap scene adegannya, plot twist, serta jumping scene yang maju mundur, namun kita, para audiensnya, saya yakin bisa menerimanya atau bahkan ikut larut terbawa arus penceritaan didalamnya. Adapun potongan dialog tersebut adalah sbagai brikut:
(Sebuah scene di sebuah lift di dasar terowongan BatCave, ketika api menjilat-jilat panas nun jauh di atas sana)
Alfred : kenapa kita jatuh, Tuan Wayne?
Bruce Wayne : (diam keheranan sambil menatap Alfred)
Alfred : (Sambil tersenyum, ia menjawab) Supaya kita bisa belajar bangkit kembali.
Bruce Wayne : Belum hilangkah keyakinanmu padaku?
Alfred : (menjawab dengan suara lantang dan penuh rasa optimis, dengan tetap tersenyum) Tidak pernah.
8. Pengkajian
Pengkajian disini, adalah yang dilakukan oleh seorang ahli isi (content) atau ahli media. Yang dikaji, adalah apakah naskahnya sudah sesuai dengan tujuan semula? Dan hal-hal yang mirip seperti itu…
9. Produksi Prototipe
Proses ini dibagi jadi 3 sub-tahap, yaitu pra-produksi (penjabaran naskah, casting pemain, pengumpulan perlengkapan, penentuan dan pembuatan set, penentuan shot yang baik, pembuatan story board, pembuatan rancangan anggaran, serta penyusunan kerabat kerja), produksi (pengambilan gambar sesuai dengan naskah dan improvisasi sutradara), purna-produksi (intinya adalah editing).
10. Uji coba
Uji coba ini dilakukan dengan memutar prototipe di hadapan sekelompok kecil orang. Kalau produsen film besar, biasanya melakukan ini di hadapan para kritikus. Tujuannya adalah untuk mengetahui respon dari calon audiens.
11. Revisi
Setelah ada respon, maka dilakukan perubahan jika diperlukan. Karena itu lah, banyak film yang memiliki deleted scenes. Itu diakibatkan proses uji coba dan revisi ini.
12. Preview
Preview itu adalah pemutaran perdana, di hadapan para ahli isi, ahli media, sutradara, produser, penulis naskah, editor, dan semua kru yang terlibat dalam produksi. Tujuan dari preview ini adalah untuk memastikan apakah semuanya berjalan lancar sesuai rencana atau ada penyimpangan. Bisa dikatakan, bahwa preview ini adalah proses pemeriksaan terakhir sebelum sebuah film diluncurkan secara resmi.
13. Pembuatan Bahan Penyerta
Bahan Penyerta itu adalah poster iklan, trailer, teaser, buku manual (jika film yang dibuat adalah sebuah film tutorial), dan lain sebagainya yang mungkin dibutuhkan untuk mensukseskan film ini.
14. Penggandaan
Tahap terakhir adalah penggandaan untuk arsip dan untuk didistribusikan oleh para Joni (-inget Film Janji Joni-, tapi ini terjadi pada jaman dulu kala, waktu format film digital masih ada di angan-angan).
Nah, demikian lah proses produksi sebuah film. Dari awal sampai akhir, siap untuk didistribusikan. Jadi, apa lagi yang ditunggu? Mari kita produksi film-film berkualitas agar tidak dikatakan bahwa sineas Indonesia telah kehilangan kreatifitas dan tidak bisa memproduksi karya orisinil lagi. SEMANGAT!!!
N.B: Saya persembahkan hasil pemikiran saya selama setahun terakhir ini buat mereka, para MovieFreak & Moviegoers sejati. Saya merangkum dan menulis secara diam-diam blog saya ini tanpa sepengetahuan siapapun, sebelum saya add ke FS saya pribadi.
Saya menyadari bahwa saya hanyalah mahasiswa yang peduli terhadap perfilman, bukan asli insan film, sehingga jika masih terdapat banyak kekurangan, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Walaupun begitu, inilah tulisan saya, inilah kumpulan artikel yang saya rangkum dan saya perdalam sendiri, dari berbagai media dengan segala keterbatasan waktu, pikiran, dan tenaga saya. Semoga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. 

CARA SHOOTING FILM

I. MENGENALI MEDAN : OUT DOOR / INDOOR Melakukan shooting berarti mewakili orang lain untuk memilihkan adegan-adegan apa yang akan disaksikan. Dengan kata lain kita “mewakili” mata orang lain. Hal ini juga berarti mewakili selera pemirsa. Oleh karena itu pengambilan gambar yang baik adalah pengambilan gambar yang dapat memuaskan pemirsa.Sebagai contoh :alangkah kecewanya pemirsa jika melihat hasil liputan anda tentang tertangkapnya seorang pembunuh, jika yang dapat mereka saksikan hanya  gambar punggung pembunuh  di antara kerumunan orang-orang yang menangkapnya, karena anda mengambil gambar dari belakang si pembunuh, mengikuti orang-orang yang menggiringnya dari belakang.Atau sebaliknya : anda mengambil si pembunuh dari bagian depannya, namun menghadap matahari (back light), sehingga sipembunuh cuma terlihat sebagai bayangan hitam yang berjalan kearah anda.Oleh karena itu pengambilan gambar atau shooting harus dilakukan dengan “persiapan”  pengetahuan  tentangmedan.Pengambilan gambar dapat  secara mudah dikenali sebagai INDOOR (dalam sebuah ruangan,studio, maupun auditorium yang luas) dan OUTDOOR ( di alam bebas,lapangan maupun di jalanan. Secara teknis perbedaan lapangan tersebut menyebabkan adanya  perbedaan perlakuan di sana-sini.Umumnya pada pengambilan gambar INDOOR, para kameramen biasanya selalu menggunakan tripod. Sebaliknya pengambilan gambar di lapangan seperti NEWS jarang menggunakan tripod, melainkan hand held alias dipanggul saja dibahu. Bahkan dengan  handycam cukup digenggam saja. Namun untuk pengambilan gambar pada pembuatan film, penggunaan tripod justru sangat wajib. Bahkan crane, jimmy jib, dolly tripod sangat diperlukan.Pada pengambilan gambar INDOOR penggunaan lighting atau pencahayaan sangat diperlukan, karena pada umumnya cahaya dari lampu ruangan kurang memadai. Sebaliknya pada pengambilan gambar untuk liputan NEWS di lapangan, kameramen jarang memerlukan lampu tambahan, kecuali pada situasi malam atau dalam  tempat gelap. Sedangkan pada pembuatan film, penggunaan lampu sangat diperlukan, baik untuk membuat effect maupun  untuk menghasilkan gambar yang baik.II. PERGERAKAN KAMERA : HARUS BERALASAN. Dalam sebuah tugas pengambilan gambar yang paling sederhana, hanya ada seorang saja yang bekerja, yaitu kameramen. Dia memutuskan hal-hal apa saja yang  perlu diambil gambarnya dengan kamera, sesuai dengan tema liputannya.  Namun dalam dunia pertelevisian, khususnya  di bagian NEWS (pemberitaan), setidak-tidaknya  harus ada dua orang professional yang pergi ke lapangan untuk meliput berita, yaitu seorang reporter dan seorang kameramen.Reporter bertugas mengumpulkan berita dan data-data yang diperlukan, sedangkan kameramen bertugas mengambil gambar-gambar yang sesuai dengan kebutuhan liputan. Kemudian reporter dan kameramen bekerjasama melakukan wawancara  pada tokoh-tokoh yang menjadi pusat berita, ataunarasumber yang dianggap penting untuk kelengkapan sebuah berita.Reporter mempunyai hak untuk meminta kameramen mengambil gambar-gambar khusus dari obyek tertentu, sampai kepada detail shot dan angle yang dikehendaki.Pada saat kameramen mengambil gambar pada sebuah liputan peristiwa, pada saat itulah dia harus  terus menyesuaikan pergerakan kamera dengan situasi.Dalam hal ini, pergerakan kamera yang tidak beralasan justru akan membuat hasil pengambilan gambar jadi  buruk dan kehilangan maknaPada bab sebelumya  telah dijelaskan jenis-jenis pergerakan kamera, namun kegunaannya ataupun kapan harus menggunakan gerakan-gerakan tersebut, belum tuntas kita bahas.Dibawah ini beberapa tips pergerakan kamera dalam pengambilan gambar :a. Jangan menggerakkan secara PAN kamera pada suatu adegan atau benda yang statis, hanya dengan tujuan untuk memperlihatkan sebuah titik yang menarik kepada titik yang lain. PAN hanya digunakan pada orang yang bergerak atau obyek bergerak.Mengapa demikian ? Sebab jika kamera digerakkan secara PAN maka akan menarik perhatian  dan mengacaukan pikiran dari pemirsa pada pokok materi.Gerakan PAN seperti itu tidak mempunyai motif, jadi malah membuyarkan perhatian pada obyek . Lagi pula secara natural,dalam kenyataan mata manusia tidak melakukan gerakan PAN ketika  melihat obyek yang diam.Gerakan  PAN juga digunakan untuk memperlihatkan suatu  panorama yang luas seperti pegunungan dan lembah,suatu obyek yang  panjang atau lebar .Karena keterbatasan frame kamera, maka dalam satu pengambilan hanya dapat dihasilkan sepotong dari obyek atau panorama yang sempit saja. Oleh karena itu dilakukan gerakan pengambilan gambar PAN agar seluruh obyek / panorama  terlihatGerakan PAN yang sangat lambat pada sebuah lansekap (pemandangan luas) bisa ditolerir,karena mata juga bisa melakukannya tanpa membuat obyek jadi tak jelas(blur).Jadi jika mengambil gambar obyek diam pada sebuah ruangan atau di sebuah panggung, jangan menggunakan gerakan PAN, kecuali ingin mengambil back drop  atau spanduk-spanduk / caption-caption yang berisikan tulisan bersambunganApalagi fast pan, atau gerakan pan secara cepat, sangat kurang baik, karena akan mengakibatkan efek  coretanSeperti juga untuk semua jenis gerakan kamera, ketika memulai mengambil sebuah shot, janganlah tiba-tiba melakukan gerakan PAN atau  TRACK, CRAB, dan zoom. Setelah kamera dalam posisi record, biarkan selama beberapa detik ( 4 sampai 5 detik) sebelum melakukan gerakan. Demikian juga ketika  ingin menghentikan record, tunggulah beberapa detik setelah berhenti bergerak. Waktu still beberapa detik ini berguna dalam editing , sehingga pemirsa mempunyai kesempatan untuk  ‘mengerti’ sejenak apa yang akan disaksikan, sebelum kamera bergerak.b. Jangan melakukan gerakan PAN ke kanan lalu PAN ke kiri berulang-ulang pada sebuah obyek. Cukup sekali saja gerakan PAN ke suatu arah dilakukan.Contohnya : ketika anda mengambil gambar serombongan orang bergerak menuju pintu ke luar di sebelah kiri, maka kamera anda mengikutinya dengan melakukan gerakan PAN ke kiri.Tetapi setelah kamera anda sampai ke muka pintu, kemudian anda langsung melakukan gerakan PAN ke kanan, ke arah sisa rombongan yang berada di bagian belakang, lalu ketika sudah sampai pada rombongan yang paling belakang, kamera anda gerakkan lagi PAN ke kiri. Hal ini hanya membuat pemirsa merasa anda kebingungan dalam memilih. Hasilnya seperti orang mengecat tembok: dikuas ke kanan, lalu kekiri, lalu ke kanan lagi.Sangat tidak enak dinikmati.Begitu juga untuk gerakan TILT UP dan TILT DOWN. Hindari melakukan pergerakan kamera TILT UP lalu TILT DOWN berulang-ulang. Membuat pemirsa pusing dan bosan.Anda boleh saja merekam secara seperti di atas untuk keperluan kelengkapan pendokumentasian, namun nantinya  dalam hasil ahir, harus diedit, dipotong, dipisahkan, agar gerak PAN kanan PAN kiri yang berulang-ulang tidak tersajikan dalam hasil akhir.c)Jangan melakukan track back (gerakan kamera bersama tripod mundur kebelakang) kecuali dengan obyek manusia yang bergerak menuju kamera.Pada intinya, ini merupakan perluasan dari aturan nomor a) di atas, yaitu jangan membuat pergerakan kamera tanpa alasan yang jelas bagi pemirsa.Gerakan track back pada orang yang bergerak menuju arah kamera adalah untuk tetap menjaga jarak . Juga ketika mengambil sekelompok orang yang bergerak , gerakan track back mempunyai alasan,yaitu menjaga agar tidak ada anggota dari kelompok yang hilang dari  frame..Juga ketika sedang mengambil gambar seseorang yang duduk dengan shot medium close up ,tiba-tiba orang tersebut bangkit berdiri, maka kamera bisa melakukan gerakan track back, atau zoom out ,agar  orang tersebut masih tetap masuk dalam frame camera. Gerakan track back berkesan meninggalkan lokasi.Contoh lain adalah ketika kita mengambil gambar awal seorang guru yang sedang duduk di depan kelas memberi penjelasan pada murid-murid. Pada shot awal kita mungkin menggunakan medium shot, tapi ketika kemudian guru tersebut berdiri dan menulis di papan tulis di belakangnya, kamera sudah selayaknya track back, agar tetap dapat “mewadahi”  guru yang telah berdiri tersebut. Pada gerakan track back ini, jangan terjadi terlalu awal atau terlambat, namun harus pas dengan gerakan si obyek. Hal ini juga yang kita lakukan dengan mata kita,yaitu selalu mengikuti dan menyesuaikan bidang penglihatan agar obyek tetap terus terlihat dengan  baik.d)Bedakanlah ukuran-ukuran shot (size) jika mengambil suatu obyek  bergerak  berulang-ulang. Minimal dua ukuran shot yang berbeda.Contohnya : jika anda mengambil  gambar peristiwa  demonstrasi di sebuah tempat misalnya, ambilah  gambar adegan-adegan disanadengan beberapa type ukuran shot. Misalnya anda mengambil sekelompok demonstran yang sedang mengelilingi seorang demonstran yang sedang berorasi dengan full shot(FS), maka usahakan pada shot berikutnya anda mengambil sang  orator itu sendiri dalam close up (CU) atau medium close up (MCU)Setelah itu jika anda menyambung lagi dengan mengambil sekelompok demonstran dari posisi pertama, dengan shot yang pertama lagi, tidak akan terjadi suatu “lompatan” (jumping) akibat ukuran gambar sama, tetapi posisi pasti tidak bisa persis sama .“Lompatan” atau jumping terjadi jika dua buah adegan yang sama  diambil dengan size shot  yang sama,  disambung dalam editing. Apalagi untuk shot berukuran besar seperti close up (CU) .Akan terasa gambar itu seperti meloncat sekejap, akibat posisi obyek yang sama , hanya sedikit berbeda jaraknya.Demikian juga angle pengambilan, usahakanlah tidak hanya statis dari satu sudut saja. Dengan mengambil gambar-gambar  bervariasi ukuran shot-nya, anda  telah menyediakan stock shot untuk keperluan transisi pada saat pengeditan nanti.III.FILOSOFI TELEVISI ADALAH CLOSE UPDalam pemilihan ukuran shot, jangan segan-segan memilih ukuran besar untuk wajah seseorang. Ukuran close up (CU) atau big close up (BCU) sangat sering digunakan . Pengambilan wajah seseorang dengan ukuran besar tersebut akan menimbulkan karakter  dan emosi obyek lebih muncul.Cobalah mengambil profil wajah seorang obyek yang sedang marah dengan CU, bedakan dengan pengambilan berukuran MCU (Medium Close up)yang diambil dari depan obyek.Pada dasarnya tayangan di televisi lebih menyukai  pengambilan gambar dengan size close up, karena pengaruh ekspresi tokoh dalam televisi menjadi lebih kuat.Kita hanya harus menghindari kesalahan  pengambilan gambar dari sudut yang  mengakibatkan  secara psikologis  justru berlawanan.Contohnya : untuk menampilkan seorang obyek yang berkedudukan tinggi atau gagah dan berwibawa, ambilah obyek tersebut dengan low angle, maka obyek tersebut akan berkesan lebih berwibawa. Namun juga harus diamati lebih dulu, apakah si orang yang menjadi obyek itu mempunyai lubang hidung yang besar mendongak atau tidak, memiliki gigi menjorok (tonggos) atau tidak, Sebab jika demikian, maka  sudut low angle yang kita ambil untuk  merekamnya justru akan mempermalukan sang obyek, karena sisi kekurangannya justru akan terekspose.Demikian juga untuk orang yang botak, sebaiknya kita tidak mengambilnya dengan high angle.Tujuan pemilihan angle adalah memperoleh kesan maksimal yang sebaik-baiknya dapat dilakukan dengan kamera.Sebaliknya jika kita mengambil obyek yang  patut dikasihani atau  seorang “pecundang”, maka pengambilan obyek tersebut dengan high angle akan lebih menampakkan kesan tersebut. Sekali lagi, hal tersebut hanyalah kesan secara psikologis, yaitu  mengumpamakan diri kita sebagai “mata” dari kamera.Selain itu high angle sangat baik untuk mengambil situasi ditempat kejadian sebuah peristiwa, misalnya sebuah karnaval sedang berlangsung di jalan. Sedangkan untuk meliput suatu daerah yang baru saja dilanda tsunami sebaiknya di liput dari udara (dengan helicopter misalnya), dengan suatu angle yang disebut sebagaibird’s eye, yaitu  pandangan seekor burung yang menyaksikan pemandangan dari udara sambil terbang.IV.FOCUS & ZOOM Salah satu hal yang paling menjengkelkan ketika menyaksikan hasil pengambilan gambar adalah TIDAK FOCUS.Semua camcorder modern sekarang ini dilengkapi dengan fitur AUTO FOCUS.Apalagi handycam. Dengan auto focus, kamera langsung mengatur titik focus pada obyek yang ada di depan lensa kamera pada saat itu. Otomatis ketika kamera bergerak ke lain obyek atau berpindah posisi, focus nya otomatis berubah lagi, disesuaikan dengan obyek baru yang berada di depan lensa, artinya obyek-obyek lain yang tidak berada pada titik focus kamera akan tidak jelas. Akibatnya banyak  orang yang tidak mengerti kapan menggunakan fitur auto focus akan menghasilkan gambar yang buruk  dan mengecewakan.Oleh karena itu gunakanlah pengaturan focus  manual sebelum pengambilan obyek-obyek yang  berada pada  tempat terbuka, apalagi dengan banyak latar belakang. Caranya adalah: Pada saat kamera mulai di  ‘ON’ kan(belum RECORD,  masih PAUSE), tekan tombol zoom (in) sampai mentok pada sebuah obyek  yang cukup jauh, katakanlah seekor kerbau. Setelah kerbau tersebut terlihat sangat focus (jelas), silahkan  menekan zoom out menuju obyek lain yang ingin diambil. Jika sudah sesuai size shot  dari obyek yang akan diambil, barulah pencet tombol RECORD. Dengan cara itu focus dari obyek-obyek yang diambil lebih dekat jaraknya dari obyek kerbau akan terekam dengan jelas,focus.Yang juga tidak kalah menjengkelkan adalah  penggunaan zoom yang sembarangan. Handycam sekarang ada yang mempunyai pembesaran digital sampai 300 X (300 kali) Hal ini menyebabkan  obyek gambar yang diambil dengan zoom terbesar akan sangat bergetar, karena sedikit saja tangan kita yang memegang kamera itu bergerak, obyek yang sangat jauh tapi sedang ‘didekatkan menjadi sangat dekat’ itu akan berguncang hebat. Gerakan sebesar 10  di tangan kameramen akan diperbesar sebanyak 300 kali pada obyek, akibatnya obyek menjadi sangat berguncang.Untuk mengurangi guncangan seperti itu, jangan melakukan zoom in terlalu besar pada obyek yang terlalu jauh. Kecuali anda menggunakan sebuah tripod.Jangan melakukan zoom in atau zoom out dengan tersendat-sendat. Sangat tidak enak disaksikan. Ajrut-ajrutan. Juga jangan membuat shot dengan zoom in lalu zoom out berulang-ulang. Memang ada jenis shot yang dikenal dengan sebutan PUMPING SHOT (seperti orang memompa) ,yaitu penggunaan zoom in – zoom outsecara cepat dilakukan beberapa kali. Namun itu adalah dengan suatu kesengajaan untuk menimbulkan effect kreatif atau ‘becanda’Untuk sementara rasanya  sudah cukup. Dengan telah mengetahui berbagai tips pengambilan gambar di atas, maka rasanya anda telah mempunyai cukup bekal untuk melakukan pengambilan gambar. Nah tunggu apa lagi ? segeralah mencari peristiwa untuk melatih ketrampilan dan memulai jam terbang anda yang pertama!V.BAHASA GAMBARTak ubahnya seperti bahasa verbal  yang kita gunakan sehari-hari untuk berkomunikasi, para pembuat  karya rekam tayang juga harus ‘mengkomunikasikan’  karya mereka melalui sebuah bahasa yang dikenal sebagaibahasa gambar. Sebuah film menunjukkan cara seorang sineas bertutur melalui bahasa gambar.Bertutur melalui bahasa gambar merupakan keahlian tersendiri bagi setiap sineas. Jika seorang penulis novel menuturkan kisahnya melalui  tulisan,maka seorang sineas menuturkan kisah melalui gambar,yang disebut  film . Oleh karena itu film yang baik harus mampu  menyuguhkan cerita dalam adegan-adegan ataupun shot-shot yang  mampu bicara, mampu memperlihatkan  dan menggugah emosi.Seperti juga para penulis yang memiliki gaya bahasa-gaya bahasa masing-masing, setiap sineas juga  memiliki gaya bertutur melalui bahasa gambar yang sesuai dengan gaya mereka masing-masing.Contoh puisi karya   Chairil Anwar di bawah ini,dapat menjelaskan gaya seorang penyair mengungkapkan perasaan.AKUOleh : Chairil Anwar S
Kalau sampai waktukuKu mau tak seorang kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitku   Aku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlari   Berlari hingga hilang pedih periDan aku akan lebih tidak peduli. Aku mau hidup seribu tahun lagi Tentu saja seorang  yang awam  , tak  dapat mengungkapkan deskripsi diri sehebat  Chairil Anwar . Mungkin dengan gaya bahasanya sendiri, jika dia diberi tema yang sama untuk mendeskripsikan dirinya yang sedang sekarat, bahasanya kurang lebih akan seperti di bawah ini:AKUOleh : Orang AwamKalau nanti aku sudah tua dan sakit-sakitan,mendekati ajal, maka aku ingin jangan ada seorangpun dari kalian  yang mencoba-coba untuk berdoa atau memohon kepada Tuhan YME                            agar sakitku disembuhkan dan umurku dipanjangkan.                                                                                                          Kamu juga jangan ya sayangku,kekasih hatiku…                                                                                      janganlah engkau nanti menangisi kematianku, aku ini orang yang tak berguna, parah dan banyak dosa, aku penghianat yang  dibenci kawan-kawanku semua….                                                                          dsb dsb dst dst…Dapat kita rasakan bersama bahwa gaya bahasa orang awam  terasa  ‘kurang tajam’ ,tidak menggigit, kurang keren, sehingga berkesan sebagai ungkapan  yang  ‘biasa-biasa saja’.  Dalam bahasa gambar,seorang sineas juga harus berusaha agar  filmnya tidak biasa-biasa saja,sehingga ia harus memeras imajinasi dan sense of art  nya.Jika kita saksikan sebuah film yang dibuat oleh seseorang amatiran, pasti gambar-gambar yang disajikan kurang menarik,seringkali lebay (berlebih-lebihan).Hal ini disebabkan orang awam/amatiran tidak mengenal gaya bahasa gambar.Tentu saja acting para pemain ikut menentukan kualitas sebuah film, namun  secara lebih kongkrit, seorang sineas harus mengerti dengan baik  teknik-teknik dan gaya pengambilan  gambar. Hal ini dapat dipelajari secara umum melalui pemahaman tentang  apa itu komposisi gambar, filosofi sudut-sudut pengambilan gambar dan pergerakan kamera. Selain itu seorang sineas (dalam hal ini adalah sutradara) harus mampu mengarahkan gaya (men-direct /menyutradarai) pemain, sehingga tercapai  adegan yang diinginkan, sesuai dengan tuntutan cerita dan emosi yang hendak dicapai. Bukan membiarkan pemain melakukan acting sendiri-sendiri semaunya.Sebelum melakukan pengambilan gambar,sutradara sering meminta seorang juru gambar membuat story board terlebih dahulu, untuk menggambarkan ide pengambilan gambarnya nanti, agar cameraman dan para pemain tahu persis apa keinginan sutradara dalam mewujudkan bahasa gambarnya.contoh-contoh story boardPara pekerja film / film maker  yang terdiri dari produser, sutradara,cameraman,lightingman, audioman,penulis naskah,pembangun set, juru make up, juru tata busana, juru efek, dll.bekerja sama  dalam pembuatan film agar dapat membuat sebuah film yang mampu bertutur dalam bahasa gambar yang sebaik-baiknya.Untuk sedikit lebih menjelaskan, perhatikanlah video-video  promo  dari film-film yang akan diputar di televisi. Disitu seorang pembuat video promo sudah berhasil mengumpulkan dan menemukan adegan-adegan terhebat dalam sebuah film, yaitu adegan-adegan yang secara sangat  kuat mampu berbicara dalam bahasa gambar.


Contoh Sinopsis Iklan Komersial Produk Makanan Ringan

Mungkin Anda sedang mencari suatu informasi tentang contohh sinopsis iklan makanan ringan. Betul bukan?.

Nah, sebenarnya iklan adalah suatu hal yang digunakan oleh seseorang yang ingin memasarkan sesuatu tersebut dengan laris dan juga mendapatkan banyak untung.

Iklan memang harus mengutamakan keunikan dan juga sugestif agar dapat dimengerti lalu dibeli oleh banyak orang.
Sedangkan sinopsis iklan bisa berarti suatu ringkasan dari iklan itu yang dipadu komentar, pendapat, opini dari si pembaca atau penonton iklan itu.

Berbagai sinopsis bisa digunakan dalam beberapa hal, semacam contoh sinopsis iklan minuman, makanan ringan, dan iklan komersial produk lainnya. 

Anda sebenarnya bisa membuat beberapa contoh sinopsis iklan komersial makanan ringan dalam bentuk apapun.

Karena yang menilai adalah diri Anda sendiri, dan segalanya pasti berasal dari pemikiran Anda juga.

Lihat juga nih ya: Contoh gambar reklame terlengkap 

Sinopsis iklan komersial makanan ringan



Dibawah ini saya akan memberikan sedikit contoh sinopsis iklan komersial produk makanan ringan "Taro".

Ingat saya membagikan ilmu ini kepada Anda semua secara cuma-cuma melalui blog ini. Jadi saya harapkan Anda selalu berpastisipasi aktif menjadi bagian dari blog "bloggedewek" ini yah.

Walaupun hanya jadi pembaca setia harian yang selalu membaca update terbaru blog ini juga saya akan merasa sangat senang.

Oke kembali lagi ke pembahasan...

Inilah iklan komersial yang sering muncul di TV yang sering Anda jumpai tentunya.

Lihat juga nih: Contoh mading kelas dari kertas origami keren 

Contoh sinopsis iklan komersial produk makanan ringan "Taro Net"




Dari awal sampai akhir, iklan ini menyajikan tema petualangan yang berhubungan dengan makanan yang berbentuk jaring ini.

Dalam penggambarannya, ada monster jahat yang ingin menyerang lalu diselamatkan oleh seorang anak yang dibantu oleh kekuatan dari Taro snack ini.

Akhirnya monster jahat itu kalah dan taro itu pun masuk kedalam bungkus snack tersebut dan dimakan oleh anak itu.

Sebenarnya, iklan ini mengajak kepada anak-anak dengan sugesti yang halus dan tersirat. Dan pada akhirnya anak-anak pun ingin membeli taro snack ini.

Itulah contoh sinopsis iklan komersial produk makanan ringan. Semoga bermanfaat bagi Anda.

Cara Membuat Stop Motion yang Gampang tanpa Kamera


Pasti kalian bingung kan. Kenapa kalau buat stop motion harus pakai camera?
Nah, sebenernya sih enggak harus pakai kamera, pakai aplikasi edit aja udah bagus kok, dan hasilnya jauh lebih rapi. Tapi disini kamu harus sabar banget kalau hasilnya mau bagus, pastiin kesabaranmu bisa buat hasil stop motion kamu jadi lebih baik🙂
Gak percaya? Ini deh aku kasih tau caranya
1. pastiin kamu punya aplikasi PhotoScape
    (kaya gini nih contohnya)
Gambar
2. pastikan kamu udah punya aplikasi movie maker
3. kamu wajib download gambar kosong/ kertas animasi/ apapun yang menurut kamu bagus
(contohnya bisa kaya gini nih yang kamu download) 
Gambar

4. kamu mulai deh buat ngedit kertas animasi yang udah kamu download tadi di PhotoScape. lihat gambar no. 1 terus klik editor yang ada di atas sana, terus buka gambar animasi apa yang mau kamu edit.
(misalnya kaya gini)
Gambar

5. kamu klik. object (paling bawah) terus pilih text maka akan muncul seperti ini
Gambar
6. kamu mulai nulis satu per-satu kata yang kamu inginkan. misalnya kaya gini
GambarGambar
dan seterusnya ya🙂
7. klik save dan buat yang sama sampai selesai misalnya kaya gini nih
GambarGambarGambarGambar
8. pastiin udah jadi semuanya ya gambar yang udah di edit, kemudian gambar yang udah jadi tadi, kamu urutin aja biar gampang, pakai angka misalnya biar nggak ribet, buat folder dulu, kemudian pas nge-save foto yang udah di edit bisa diganti name nya pakai angka. kaya gini nih contohnya
Gambar
9. buka aplikasi movie maker kamu. kemudian import semua picture nya
Gambar
Gambar
10. kemudian gambar 1 dan seterusnya add to stroyboard kaya gini nih Gambar

11. terus pilih lagu di import video dan audio. pilih sesuka kamu, tapi yang durasinya kira-kira sama sama stop motion / bahan gambar yang kamu punya. Terus add stroyboard lagi ya Gambar

hasilnya bakal kaya gini setelah ada lagunya
Gambar
12. untuk ngetest hasil stop motion kamu, coba di play. kan ada tuh gambar layar yang item. nah di klik dimulai dari awal disana akan kelihatan stop motion kamu.
13. atur juga durasi nya sebelum kamu add foto nya ke stroyboard ya🙂
kaya gini nih. pilih tools dan klik options.. 
dan bakalan muncul kaya gini. disana kamu bisa atur picture duration nya, pilih sesuai kebutuhan. biasanya sih aku pakai durasi 0.125 atau 0.250
Gambar
13. setelah kamu rasa puas dan selesai silahkan save sesuai dengan aturan ya🙂
ikuti saja cara save nya dengan klik save to my computer kemudian tinggal di next-next aja kok
14. jadi deh video kamu🙂
15. hasilnya bisa dilihat disini.

 10 alat sablon manual yang harus kalian miliki



Ada banyak alat sablon manual yang bisa kalian pakai untuk proses menyablon. Namun bagi kalian yang baru memulai menyablon atau baru belajar sablon pasti bingung mau beli alat yang mana dulu? ya kan?. Anda pasti bingung harus alat sablon apa saja yang berguna untuk melakukan proses belajar sablon. Tak usah bingung2 deh, menentukan alat untuk menyablon itu gampang, mau tau?. Berikut kedaisablon akan menjelaskan 10 alat sablon manual yang harus kalian miliki saat proses belajar menyablon.
alat sablon manual

Alat sablon manual untuk memulai proses belajar sablon

1.Screen dan Rakel
Perlu anda ketahui alat sablon pertama yang harus kalian beli adalah screen dan rakel. Nah alat ini berguna untuk melakukan proses menyablon. Screen adalah wadah tempat kita melakukan proses pencetakan gambar, screen ini terbuat dari kain kotak-kotak kecil dengan di apit kayu/almunium. Sedangkan rakel adalah alat yang kita gunakan untuk menggosok tinta ke kain sehingga menghasilkan gambar yang kita inginkan nempel ke kain. Screen dan rakel ini menjadi satu perpaduan alat yang wajib kalian miliki.
2. Obat Afdruk
Apa masih ada di antara teman-teman yang belum tau apa itu obat afdruk?. Obat afdruk itu adalah alat yang membantu kita untuk menjiplakkan gambar kedalam kain screen. Nah obat afdruk ini berfungsi untuk menghasilkan gambar yang sudah kita desain terus di jiplak ke kain screen dengan melalui proses penyinaran. Biasanya obat afdruk ini satu set dengan sensitizernya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal biasanya persentase pencampuran obat afdruk dengan sensitizer 90:10 persen.
3. Tinta Sablon
Tentunya tinta sablon merupakan salah satu alat sablon yang paling penting untuk kita sediakan. Bagi anda yang belum memahami apa itu tinta sablon silahkan simak artikel kami yang lainnya tentang cara memahami karakter tinta sablon. Untuk mendapatkan hasil sablon yang maksimal tentunya pemilihan tinta dengan kualitas terbaik dan merek tertentu sangat diperlukan. Jangan menilai tinta sablon dari harganya, terkadang ada tinta sablon dengan harga yang mahal tapi hasilnya sama dengan tinta dengan harga yang murah. Untuk pemilihan tinta anda perlu melakukan riset atau uji coba menyablon.
4. Biang Warna
Biang warna merupakan alat sablon yang penting juga, anda perlu membeli 4 biang warna saja diantaranya merah, kuning, biru, dan hitam. Untuk menghasilkan banyak warna anda cukup melakukan perpaduan antara keempat warna tersebut. Contohnya untuk mendapatkan warna hijau anda perlu mencampurkan biang warna kuning dan biru, untuk menghasilkan warna ungu anda perlu mencampurkan warna merah dan biru, begitu dengan warna lainnya sesuai dengan kaidahnya. Anda perlu melakukan banyak eksperimen untuk mendapatkan feel mencari warna yang pas sesuai keinginan anda.
5. Catalis
Catalis adalah salah satu alat sablon yang berfungsi untuk mengeraskan hasil afdrukan. Jadi bila anda ingin melakukan sablon untuk beberapa kali misalnya screen akan dipakai untuk besok dan seminggu lagi. Maka catalis ini menjadi sangat penting, untuk mengawetkan hasil afdrukan agar tidak luntur saat proses cuci screen. Cara menggunakan catalis ini cukup simple, saat screen sudah kering dari proses penyinaran dan penyemprotan anda cukup mengoleskan calatis ini depan dan belakang bidang kain screen, lalu keringkan setelah itu bilas dengan air dan keringkan kembali. Screen siap dipakai untuk proses menyablon.
6. Kotak Penyinaran
Sebelum melakukan sablon, alat yang perlu anda sediakan adalah kotak atau box tempat penyinaran. Ini menjadi penting untuk mendukung proses afdrukan yaitu proses menjiplak gambar ke kain screen dengan cara penyinaran. Untuk menghasilkan afdrukan yang baik, anda perlu melakukan eksperimen berapa lama proses penyinaran ini, biasanya 6-10 menit tergantung merek obat afdruknya.
alat sablon manual penyinaran
7. Penyemprot screen
penyemprot screen
penyemprot screen
Anda perlu membeli penyemprot screen seperti gambar di atas, agar mempermudah anda dalam melakukan semprotan setelah screen selesai di sinar. Untuk melakukan semprotan ini anda harus hati-hati, tidak perlu dengan kekuatan penuh saat menyemprot, pelan-pelan saja ini bertuan agar afdrukan tidak pecah. Tapi jika proses afdrukannya sempurna, waktu penyinaran pas, dan obat afdruknya bagus maka semprot dengan kekuatan penuh pun tidak akan merusak afdrukan.
8. Meja sablon
Meja sablon juga menjadi hal penting yang perlu anda pikirkan. Untuk menghasilkan sablon yang cerah dan tebal anda harus melakukan beberapa kali proses menyablon bisa sampai 3-4 lapisan. Nah dengan hanya modal screen dan rakel aja anda akan mengalami kesulitan karena untuk melakukan 3-4 kali lapisan anda pasti mendapatkan kesulitas saat mengepaskan antara screen dengan kain jadi ada perlu meja sablon untuk kedudukan yang persisi, jadi untuk melakukan 2-4 kali lapisan hasil sablon anda tidak lari dari lapisan pertama. Ada banyak alat sablon manual yang fungsinya sama dengan meja sablon seperti frame persisi, meja catok, dan mesin rotari.
9. Kain
Untuk melakukan percobaan-percobaan menyablon anda memerlukan kain sebagai wadah tempat melakukan cetakan. Anda harus menyiapkan potongan-potongan kain yang banyak untuk membantu anda dalam proses belajar sablon. Teknik sablon pun akan menjadi berbeda antara kain terang dan kain gelap. Untuk kain yang terang (kain warna putih) biasanya kita bisa melakukan sablon hanya 1 kali lapis saja. Sedangkan kain warna gelap contohnya kain hitam, anda harus melakukan sablonan 3-4 kali lapis.
10. Mesin Press
Sebenarnya mesin press ini tidak terlalu penting untuk anda yang baru belajar di sablon. Tapi mesin press menjadi penting apabila anda ingin mendapatkan hasil sablon yang bagus. Lagi pula mesin press ini juga berguna untuk anda yang ingin melakukan beberapa teknik sablon, seperti discarge, form atau sablon timbul, dan lainnya.

Demikian Penjelasan singkat dari kedaisablon.com semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian yang hendak belajar sablon dan bertanya-tanya alat apa saja yang di perlukan untuk belajar sablon manual. Saya rasa itu saja yang alat sablon manual yang perlu anda sediakan, bila anda merasa ada yang kurang silahkan komen di bawah. Terimakasih.

 LAYAKKAH SISTEM UNBK (UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER) DITERAPKAN DI INDONESIA?



Sering kali, kita mendengar UN (Ujian Nasional) yang di selenggarakan tiap tahunnya. UN ialah suatu kegiatan yang dijadikan tolok ukur oleh pemerintah untuk menguji peserta didik secara nasional. Saat ini UN tidak dilakukan dengan sistem tulis, seiring perkembangan zaman sekarang sudah mulai memberlakukan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) atau CBT (Computer Based Test). UNBK ini merupakan suatu sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. UNBK berbeda sekali dengan ujian-ujian nasional sebelumnya, sistem UN dulu berbasis kertas atau PBT (Paper Based Test). UNBK ini bertujuan mengevaluasi untuk mencapai suatu mutu pendidikan secara nasional. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Menyadari pentingnya kegiatan ini, bahwasanya semua makhluk hidup mempunyai ujian-ujian tertentu. Dimana ujian itu untuk mengetahui kemampuan seseorang atau adanya evaluasi. Maka, pemerintah dalam hal ini melakukan intervensi dengan adanya UN, seiring dengan waktu nama UN diubah menjadi UNBK. Program UNBK diselenggarakan pertama kali pada tahun 2014 secara online oleh SMP Indonesia Singapura dan Kuala Lumpur. Hasilnya cukup menggembirakan dan semakin mendorong siswa untuk meningkatkan terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Sekarang mulai bertahap ke tahun 2015 sampai saat ini. Tahun 2015 UNBK tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh semua sekolah di Indonesia, dikarenakan terbatasnya sarana prasarana di sekolah-sekolah. Jenjang pendidikan yang mengikuti program ini ialah SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK. Tahun 2016 yang mengikuti program UNBK berjumlah sekitar 4.384 sekolah, yang terdiri dari SMP/MTs 986 sekolah, SMA/MA 1.298 sekolah dan SMK 2.100 sekolah.
Dalam pelaksanaan UNBK tahun 2016 ini sudah bagus, karena secara praktiknya sudah efisien, tetapi kurangnya di beberapa sekolah sarana prasarananya masih belum terpenuhi. Program ini juga hanya memprioritaskan dan fasilitas untuk mempercepat hasil, tetapi dampak kesenjangan pengeluaran energi listrik yang dikeluarkan begitu besar dan masih juga ada yang tidak terjangkau oleh peralatan tersebut. Semisal daerah-daerah yang terpencil dan pedesaan yang belum mempunyai listrik maupun sarana prasarananya. Selain itu, UNBK dari sisi positifnya sudah efektif dalam mengerjakan ujiannya karena tidak memerlukan banyak kertas yang bisa menambah banyak anggaran belanja negara,  memperkecil kesempatan para siswa mencontek dan sistem mengkoreksi ujian para siswa efektif. Efisien karena langsung muncul hasilnya di server pemerintah dan dalam segi pengawasan tidak memerlukan pengawasan yang ketat. Sedangkan sisi negatifnya, dalam penyediaan sarana dan prasarana kurang memadai ada beberapa sekolah yang daya listriknya mati bahkan tidak ada, jumlah komputer belum sesuai dengan jumlah siswa yang ujian sehingga waktu pelaksanaan ujian memerlukan pergantian waktu, mudahnya siswa bertanya kepada teman yang sudah ujian terlebih dahulu, terkendalanya masalah server pada saat ujian sehingga tidak jarang soal yang diujikan tidak muncul.
Jika pelaksanaan Ujian Nasional online ini tetap dilakukan, beberapa sekolah akan mengalami kesulitan karena ketiadaan infrastruktur yang memadai seperti komputer, akses internet dan daya listrik. Coba kita bayangkan jika di sekolah tersebut memiliki 300 siswa yang mengikuti ujian nasional, maka berapa jumlah komputer yang dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk melaksanakan ujian nasioanl ini. Tentunya mereka akan membutuhkan komputer yang sangat banyak. Apabila tetap dipaksakan, cara satu-satunya adalah dengan menggunakan komputer secara bergantian, tetapi cara ini malah akan menimbulkan masalah baru yaitu timbulnya kecurangan-kecurangan dalam ujian nasional. Kalaupun kecurangan ini tetap dibiarkan terjadi, lantas apa gunanya ujian nasional dilaksanakan dengan menghambur-hamburkan uang Negara yang tidak sedikti tersebut, jika tujuan utama ujian nasional tidak tersampaikan.
Dalam hal ini, apa yang bisa dilakukan dalam melaksanakan program UNBK dengan baik? Solusinya ialah sarana dan prasarana ujian harus diperhatikan, misalnya daya listrik harus mencukupi agar tidak mati listrik, karena daya listrik mati akan mengganggu jadwal ujian itu sendiri. Hal ini mengacu kepada PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015, BAB IV PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/ MADRASAH/ PENDIDIKAN KESETARAAN, PASAL 10 yaitu “Ketentuan lebih lanjut mengenai jadwal pelaksanaan UN, penjelasan jumlah soal, dan alokasi waktu pada setiap mata pelajaran yang diujikan diatur dalam POS UN.” Jadi, setiap sekolah menyiapkan genset di setiap ruangan ujian, apabila listrik padam. Selain itu, server perlu di tingkatkan kapasitasnya agar tidak meledak dan komputer perlu ditambahkan agar tidak ada siswa yang menunggu giliran ujian. Apabila pemerintah ingin melaksanakan Ujian Nasional secara online, mereka harus menjamin ketersediaan infrastruktur yang mendukung dan juga jangan terlalu terburu-buru untuk melaksanakannya. Pemerintah pun perlu melakukan sosialisasi langsung ke sekolah jauh-jauh hari sebelum ujian nasional dilaksanakan agar tidak menimbulkan masalah yang telah disebutkan di atas. Sebab, banyak sekali masalah, mulai dari pertimbangan substansi, tujuan dan orientasi evaluasi, dana, teknis pelaksanaannya. Jika dilaksanakan semua sekolah, terutama pihak guru, pengawas dan siswa perlu dilatih terlebih dahulu. Khususnya bagi pelajar, perlu adanya try out atau latihan mengerjakan soal sistem secara online.
Lalu kalau mengacu ke PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0034/P/BSNP/XII/2015 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 BAB V tentang Prosedur Pelaksanaan Ujian Nasional, Ruang Ujian Nasional Panitia UN Tingkat Satuan pendidikan menetapkan ruang UN dengan persyaratan sebagai berikut: No. 1 yaitu “ruang ujian yang digunakan aman dan layak untuk pelaksanaan UN” dan no. 11 yaitu “ruang UN paling lambat sudah siap 1 (satu) hari sebelum UN dimulai.” Kami pun berharap sarana prasarana sekolah segera diperbaiki agar tidak mengganggu dalam pelaksanaan UNBK